CEO Roblox David Baszucki Buka Suara soal Isu Predator Anak di Roblox
Baszucki berbincang dengan jurnalis The New York Times, Casey Newton dan Kevin Roose, dalam episode yang diposting pada 21 November. Percakapan mereka meluas mulai dari fitur pemindaian wajah hingga perbedaan pendapat soal penggunaan AI dalam moderasi konten.
Roblox Corporation baru-baru ini meluncurkan fitur pemindaian wajah sebagai bagian dari upaya meningkatkan keselamatan anak. CEO David Baszucki sangat antusias dengan inisiatif ini, namun dalam episode podcast Hard Fork terbaru jawabannya terkesan intens dan dipertanyakan. Baszucki berbincang dengan jurnalis The New York Times, Casey Newton dan Kevin Roose, dalam episode yang diposting pada 21 November. Percakapan mereka meluas mulai dari fitur pemindaian wajah hingga perbedaan pendapat soal penggunaan AI dalam moderasi konten.
Roblox memanfaatkan teknologi terbaru untuk mendeteksi usia pengguna dan memperkuat moderasi agar anak-anak terlindungi. Menurut Baszucki, perusahaan kini menggunakan estimasi usia berbasis AI dari foto wajah untuk melengkapi sistem moderasi yang ada. Contohnya, filter teks terus ditingkatkan karena pengguna sering mencoba trik seperti menulis “###” agar melewati sensor. “Dengan AI, filter ini semakin baik,” ujarnya, sambil menekankan bahwa fokus utama saat ini adalah memblokir upaya jahat dan berbagi informasi pribadi yang melanggar aturan, yang kinerjanya makin diperbaiki.
Tanggapan Baszucki tentang Predator Anak
Newton membuka wawancara dengan menyinggung tudingan bahwa Roblox adalah “tempat para predator mencari anak-anak.” Baszucki langsung menolak anggapan itu. Ia malah menggambarkan situasi ini sebagai dilema yang “bukan hanya masalah, tapi juga peluang”. Menurutnya, memungkinkan anak-anak “berkumpul, berkomunikasi, dan membangun bersama” di platform adalah hal positif. Baszucki menekankan banyak manfaat komunikasi antar-pengguna di Roblox: banyak anak kesepian justru menemukan teman dan komunitas penting di platform tersebut. Bahkan, ia mengklaim beberapa orangtua pernah mengatakan anak mereka “mungkin tidak akan selamat” tanpa memiliki komunitas seperti Roblox.
Baszucki juga menegaskan bahwa Roblox memikul tanggung jawab besar untuk mendesain sistem yang dapat digunakan semua orangtua, bukan hanya mereka yang paham teknologi. Ia menyebutkan bahwa timnya telah mengembangkan teknologi canggih di berbagai lini (mulai dari filter teks hingga pemeriksaan gambar) untuk menjaga keselamatan pengguna muda di platform.
Inovasi Moderasi Berbasis AI
Dalam percakapan itu, Baszucki terus menyatakan kepercayaannya pada kecanggihan teknologi. Ia menolak keras klaim dalam gugatan terbaru bahwa predator “menggunakan Roblox untuk mencari anak-anak”, dan mengatakan platformnya “sangat inovatif” serta terus berkembang dalam melindungi pengguna muda. Ia mencontohkan bahwa setiap kali manusia melakukan moderasi manual, beralih ke AI justru meningkatkan efektivitasnya. Analogi yang ia gunakan adalah jalur perakitan mobil: jika sebelumnya dibuat manual, maka jalur perakitan otomatis (AI) jelas lebih efisien meski memerlukan tenaga lebih sedikit. Dengan kata lain, Baszucki berpendapat bahwa menggunakan AI untuk meninjau setiap gambar dan teks jauh lebih baik daripada sepenuhnya mengandalkan pemeriksaan manusia. Ia bahkan berkelakar dengan melempar pertanyaan apakah percakapan itu adalah wawancara rahasia di mana kedua pewawancara sebenarnya mendukung semua keputusan Roblox—sebuah momen tegang yang menunjukkan Baszucki sedikit gugup tetapi tetap bersemangat.
Ide Prediksi Pasar di Roblox
Di tengah pembicaraan serius, muncul pertanyaan ringan tentang kemungkinan pasar prediksi (prediction market) di dalam Roblox, di mana anak-anak bisa “bertaruh” dengan mata uang Robux. Kevin Roose menganggapnya sebagai “ide buruk”, tetapi Baszucki justru sangat tertarik. Ia menyebut konsep tersebut “sangat menyenangkan” dan bahkan “brilian” jika dilakukan dengan cara edukatif serta sesuai hukum. Baszucki membayangkan contoh gim fiktif, seperti “Dress to Impress Predictor”, di mana tidak ada Robux gratis atau hadiah uang, melainkan semata-mata sebagai sarana belajar tentang prediksi tanpa mengeksploitasi anak-anak. Kata Baszucki, *“Aku pikir itu ide brilian jika bisa dilakukan secara edukatif dan legal,”* menunjukkan ia mendukung gagasan tersebut dengan catatan tegas.
Kontroversi dan Gugatan
Meskipun Baszucki terus membela upaya moderasi Roblox, sejumlah pihak tetap mengkritik dan menuntut agar perusahaan bertanggung jawab lebih. Beberapa poin penting yang muncul adalah:
- Laporan Bloomberg (Juni 2024): Investigasi Bloomberg menemukan bahwa platform Roblox dipenuhi predator, yang memicu kecaman luas terhadap keselamatan anak di dalamnya.
- Gugatan Negara Bagian: Beberapa negara bagian AS seperti Florida, Texas, dan Louisiana menggugat Roblox dengan tuduhan bahwa perusahaan tidak cukup melindungi anak-anak dari eksploitasi dan grooming.
- Tuduhan Hindenburg Research: Firma aktivis Hindenburg Research (Oktober 2024) mengklaim Roblox mengabaikan keselamatan anak demi keuntungan, meski Baszucki membantah dengan menyindir bahwa dana aktivis itu *“entah kenapa bangkrut”*.
- Kekhawatiran Global: Menurut Europol (penegak hukum Eropa), kriminalitas kekerasan yang melibatkan anak-anak terus meningkat, menunjukkan masalah predator anak kini menjadi isu serius di banyak negara.
Sepanjang wawancara tersebut, Baszucki bersikeras bahwa Roblox terus mengembangkan alat moderasi dan keselamatan penggunanya. Ia menekankan bahwa filter teks di masa lalu dan pemindaian wajah saat ini adalah bukti bagaimana perusahaan “peduli pada keselamatan” komunitasnya. Namun, setelah sorotan media (seperti laporan Bloomberg 2024) dan tekanan hukum dari berbagai pihak, masih banyak keraguan tentang apakah inisiatif baru tersebut sudah cukup. Isu predator anak di platform daring kini tidak hanya menjadi sorotan Roblox saja, melainkan bagian dari kekhawatiran global tentang eksploitasi anak, sehingga tuntutan agar perusahaan semakin bertanggung jawab pun terus mengemuka.