Dead by Daylight: Sinister Grace Hadirkan Horor Thailand

Behaviour Interactive merilis bab baru Sinister Grace untuk Dead by Daylight, menghadirkan duo karakter bertema musik yang terinspirasi dari mimpi buruk dalam cerita rakyat Thailand: seorang Pembunuh baru yang mengerikan, The Krasue, dan seorang Penyintas energik, Vee Boonyasak. Bab ini menambahkan nuansa horor Asia Tenggara sekaligus memperkaya lore permainan dengan latar belakang para performer.

Premis & Latar Belakang

Sinister Grace mengambil inspirasi dari legenda Thailand tentang makhluk malam yang menakutkan. Di pusat bab ini ada kisah Burong Sukapat — dulu penyanyi opera berbakat yang membuat perjanjian gelap demi mendapat suara yang luar biasa. Perjanjian itu mengubah tubuhnya menjadi sesuatu yang mengerikan: kepala dan organ yang terlepas, leher terbuka, dan kebiasaan memangsa mayat di malam hari. Dari transformasi itulah lahir The Krasue, Pembunuh baru yang menebarkan kutukan lewat suaranya.

Di sisi lain hadir Vee Boonyasak, pemain drum punk yang karismatik dari band fiksi bernama Axekick. Vee secara tak sengaja menemukan rekaman suara Burong—rekaman yang membawanya terseret ke dalam Kabut—menyatukan nasibnya dengan entitas opera itu. Keduanya diposisikan sebagai dua sisi dari fenomena yang sama: performer yang bertemu takdir supranatural.

Karakter & Mekanik (Singkat)

The Krasue — Pembunuh bertema makhluk tanpa kulit dengan desain visual yang menonjolkan sisa-sisa identitas Burong sebagai penyanyi opera. Dalam lore, ia menggunakan vokal dan kutukan untuk melumpuhkan atau memburu korban, memadukan estetika panggung lama dengan horor tubuh.

Vee Boonyasak — Penyintas yang berorientasi performer: penuh gaya, percaya diri, dan membawa elemen musik ke dalam kepribadian serta penampilannya. Vee mewakili sisi manusiawi dari cerita — seorang artis yang terpesona oleh suara terlarang dan akhirnya terjebak dalam konflik antara panggung dan kengerian.