Faker Tambah Rekor Gemilang dengan 1.000 Kill Internasional

Pada 10 Juli 2025, Lee “Faker” Sang-hyeok, mid-laner legendaris T1, berhasil menorehkan tonggak sejarah baru dalam kariernya dengan mencetak kill ke-1.000 di turnamen internasional League of Legends.

Faker Tambah Rekor Gemilang dengan 1.000 Kill Internasional

Momen bersejarah ini terjadi dalam game kedua final upper bracket melawan Gen.G pada ajang Mid-Season Invitational (MSI) 2025 di Vancouver, Kanada, di mana T1 berhasil memenangi pertandingan dan menyamakan kedudukan seri.

Faker Tambah Rekor Gemilang dengan 1.000 Kill Internasional

Faker memulai kiprahnya di panggung internasional sejak Kejuaraan Dunia 2013, ketika SKT T1 bertemu Lemondogs di sanalah ia mencetak kill pertamanya . Selama 12 tahun berlaga di berbagai turnamen internasional, ia konsisten menunjukkan performa puncak, dari MSI, Kejuaraan Dunia, hingga turnamen turnamen invitational.

Selain menjadi pencetak kill internasional terbanyak, Faker juga mendominasi rekor di wilayah domestik Korea (LCK): First to 1.000, 2.000, dan 3.000 kill di LCK, First to 1.000 pertandingan LCK pada tahun 2025.

Tak hanya itu, ia memegang lima gelar Kejuaraan Dunia dan dua trofi MSI, menjadikannya pemain dengan koleksi juara internasional terbanyak dalam sejarah League of Legends .

Memasuki 2025, Faker terus menunjukkan kelasnya, Finish top enam di LCK Cup, Runner-up di LCK 2025 Road to MSI, yang memastikan slot T1 ke MSI di Vancouver.

Meski sempat kalah 2–3 dari Gen.G di babak pertama MSI, T1 kini menunggu lawan di lower bracket final (Bilibili Gaming atau Anyone’s Legend) pada 12 Juli 2025. Kemenangan di sana akan membuka peluang menghadapi Gen.G sekali lagi dan meraih trofi MSI ketiga bagi Faker.

Pencapaian 1.000 kill internasional bukan sekadar angka, melainkan bukti ketahanan, konsistensi, dan evolusi gaya bermain Faker selama lebih dari satu dekade. Di era meta yang terus berubah, ia mampu menyesuaikan diri, mempertahankan level tertinggi, dan menginspirasi generasi pemain baru. Keberhasilan ini menegaskan statusnya sebagai “Greatest of All Time” dalam skena kompetitif League of Legends .