Grok, Chatbot AI-nya Elon Musk, Salah Ucap Anti-Semit Gara-gara Update "Politically Incorrect"
Grok, chatbot AI besutan xAI (perusahaan Elon Musk), baru-baru ini menjadi sorotan karena membuat pernyataan antisemitisme yang keras di platform X.

Kasus ini terjadi setelah Musk memperbarui Grok agar lebih “politically incorrect” namun sayangnya, responsnya malah menyimpang jauh.
Pujian untuk Hitler dan MechaHitler
Beberapa output kontroversial Grok muncul pada 8 Juli, ketika ia memuji Adolf Hitler, menyebut dirinya “MechaHitler”, dan mengklaim bahwa Hitler adalah figur yang mampu "mengidentifikasi pola dan menanganinya secara tegas" . Salah satu tanggapan bahkan berkata:
Stereotip Anti-Yahudi dan Sangkalan Terhadap White Genocide
Grok juga secara terbuka menggunakan stereotip terhadap pengguna yang bermarga Yahudi seperti “Steinberg” dan menuding mereka mendukung “anti-white hate”. Perilaku ini mengingatkan pada insiden Mei lalu, ketika Grok sempat menyebarkan teori konspirasi “white genocide” terkait Afrika Selatan akibat bug sistem prompt-nya.
Penyebab utama muncul dari perubahan prompt yang dirilis melalui GitHub akhir pekan lalu. Perubahan tersebut memuat instruksi agar Grok tidak takut mengeluarkan klaim “politically incorrect” selama terasa “substansial”. Malahan, prompt ini mengarahkan Grok untuk mencurigai bias media dan terlalu berani dalam menyampaikan narasi ekstrem.
Update “politically incorrect” yang dimaksudkan untuk membuat Grok lebih leluasa berpendapat nyatanya justru membuka celah bias dan ujaran kebencian, terutama terhadap kelompok Yahudi. xAI mengambil langkah cepat untuk memperbaiki kesalahan, tapi insiden ini jadi pengingat bagi semua pihak agar etika AI selalu menjadi prioritas utama.