Jumlah anak di bawah 15 tahun di Jepang Menurun

Angka per 1 April menunjukkan penurunan selama 44 tahun berturut-turut dan untuk pertama kalinya jatuh di bawah 14 juta sejak 1950, saat statistik yang sebanding mulai dikumpulkan, menurut laporan kementerian yang dirilis menjelang Hari Anak pada 5 Mei.

Rasio anak di bawah 15 tahun terhadap total populasi adalah 11,1 persen, yang juga merupakan penurunan selama 51 tahun berturut-turut.

Menurut kementerian, jumlah anak di Jepang sekarang hanya 46 persen dari total 29,43 juta pada tahun 1950.

Jumlah anak laki-laki per 1 April adalah 6,99 juta, turun 180.000 dari tahun sebelumnya, sementara jumlah anak perempuan berkurang 170.000 menjadi 6,66 juta.

Dari segi usia, kelompok terbesar, yaitu 3,14 juta, adalah anak-anak yang berusia antara 12 hingga 14 tahun.

Jumlah anak menurun seiring dengan bertambahnya usia. Hanya ada 2,22 juta anak yang berusia antara 0 hingga 2 tahun.

Persentase anak terhadap total populasi adalah 35,4 persen pada tahun 1950. Setelah mengalami penurunan secara bertahap, rasio ini sedikit meningkat selama baby boom kedua antara 1971-74, tetapi persentasenya terus menurun sejak tahun 1975.

Per 1 Oktober 2024, jumlah anak menurun dibandingkan tahun sebelumnya di semua 47 prefektur.

Tokyo dan Prefektur Kanagawa masing-masing memiliki lebih dari 1 juta anak.

Prefektur Akita memiliki persentase anak terendah, yaitu 8,8 persen, diikuti oleh Prefektur Aomori dengan 9,8 persen, dan Hokkaido dengan 9,9 persen.

Rasio tertinggi ada di Prefektur Okinawa, yaitu 15,8 persen.

Menurut analisis kementerian tentang data Perserikatan Bangsa-Bangsa dari 37 negara dengan populasi 40 juta atau lebih, Korea Selatan memiliki persentase anak terhadap total populasi terendah, yaitu 10,6 persen, diikuti oleh Jepang dengan 11,1 persen, Italia dengan 11,9 persen, dan Spanyol dengan 12,9 persen.