Kontroversi Game Upin & Ipin Universe dan Les' Copaque Production

Game Upin & Ipin Universe, adaptasi dari serial animasi legendaris Malaysia, kini tengah menjadi sorotan bukan karena kesuksesannya, melainkan karena kontroversi yang mengiringinya.

Kontroversi Game Upin & Ipin Universe dan Les' Copaque Production

Berbagai masalah mulai dari tuduhan hak cipta, harga game yang dianggap tak masuk akal, hingga isu internal studio telah memicu kemarahan publik dan komunitas gamer.

Studio Les’ Copaque Production, pemegang lisensi resmi dari serial Upin & Ipin, mencoba menanggapi kritik publik lewat video berjudul “Soal Jawab Upin & Ipin Universe” yang diunggah ke kanal YouTube resmi mereka. Video ini dimaksudkan untuk menjawab berbagai pertanyaan fans dan gamer terkait isu-isu yang mencuat, mulai dari klaim copyright, bug dalam game, hingga isu tidak dibayarnya gaji karyawan.

Kontroversi Game Upin & Ipin Universe dan Les’ Copaque Production

Salah satu insiden yang paling menarik perhatian publik adalah kasus yang menimpa Windah Basudara, seorang streamer terkenal Indonesia. Dalam salah satu video gameplay berdurasi hampir dua jam, Windah memainkan game Upin-Ipin Universe dan memberikan banyak pujian. Namun, video tersebut langsung terkena klaim copyright otomatis, membuat Windah kehilangan potensi pendapatan belasan juta rupiah dari video yang telah ditonton lebih dari 4 juta kali.

Yang membuat netizen geram adalah kenyataan bahwa klaim dilakukan langsung oleh pihak developer, yang ironisnya justru menggunakan cuplikan dari video Windah untuk keperluan promosi game mereka. Tindakan ini dianggap tidak etis dan menunjukkan kurangnya transparansi dari pihak pengembang dalam mengelola lisensi dan konten.

Kolom komentar pun dipenuhi kritik, mulai dari keluhan harga game yang dianggap terlalu mahal jika dibandingkan dengan judul besar lainnya seperti Stardew Valley atau Clair Obscur: Expedition 33, hingga isu lebih serius seperti pelanggaran hak cipta terhadap konten kreator.

Merespons semakin besarnya kritik, pihak Les’ Copaque akhirnya memberikan klarifikasi resmi. Mereka menyebut bahwa klaim hak cipta berasal dari lisensi musik dan cutscene yang digunakan dalam game, yang secara otomatis dikenali sistem YouTube. Mereka mengaku tengah bekerja sama dengan pihak penerbit musik untuk mengembalikan monetisasi kepada para kreator, dan menyarankan streamer untuk mematikan musik saat bermain game.

Selain itu, mereka juga membantah isu gaji karyawan yang tidak dibayar, menyebut bahwa seluruh pegawai selalu menerima bayaran tepat waktu bahkan mendapatkan bonus. Soal candaan internal yang viral, mereka menjelaskan bahwa hal itu merupakan bagian dari interaksi personal antarstaf yang telah lama bekerja sama.

Sayangnya, klarifikasi tersebut malah menuai lebih banyak kritikan. Banyak netizen menilai pernyataan pihak studio terlalu defensif dan tidak menyentuh akar permasalahan secara langsung. Alih-alih meminta maaf, penjelasan mereka justru dianggap sebagai upaya menutupi kekeliruan dan menghindari tanggung jawab.