Mode Multiplayer Resident Evil Requiem Masih Tersisa dalam Versi Final

Produser Resident Evil Requiem mengungkap bahwa game ini awalnya dirancang sebagai judul multiplayer online. Meskipun kini berfokus pada single-player, elemen dari prototipe multiplayer tetap hadir dalam versi final.

Mode Multiplayer Resident Evil Requiem Masih Tersisa dalam Versi Final

Capcom tampaknya hampir membawa franchise Resident Evil ke arah yang cukup berbeda — sebuah judul multiplayer online dunia terbuka — sebelum akhirnya menarik rem dan mengembalikan Requiem ke akar survival horror. Dari penuturan produser Masato Kumazawa, sisa-sisa konsep multiplayer itu tidak benar-benar hilang; beberapa idenya rupanya disisipkan ke versi final yang akan dirilis awal 2026.

Dari dunia terbuka multiplayer ke pengalaman single-player

Selama enam tahun pengembangan, tim sempat bereksperimen dengan desain yang lebih terbuka dan berorientasi multiplayer. Menurut Kumazawa, prototipe awal memang menyenangkan, tetapi masalah besar yang muncul adalah: sensasi menakutkan yang menjadi inti seri jadi berkurang. Karena khawatir penggemar lama tidak akan puas, Capcom memutuskan mengembalikan fokus ke pengalaman single-player tradisional — namun tanpa menyingkirkan semua yang sudah dikerjakan di prototipe multiplayer.

Kumazawa mengatakan bahwa walau aspek multiplayer aslinya ditinggalkan, ada beberapa elemen dari versi tersebut yang “dibawa” ke Requiem. Ia tidak membeberkan rincian teknis apa saja yang diserap, hanya memberi isyarat samar bahwa transisi itu meninggalkan jejak pada desain permainan sekarang.

Horor sebagai prioritas utama

Salah satu pesan yang ditekankan tim adalah kembalinya fokus pada horor. Setelah beberapa entri seri sebelumnya dipandang “terlalu beraksi”, tim pengembang mendengarkan masukan penggemar dan menghadirkan kembali elemen-elemen survival horror yang mendalam. Capcom sebelumnya memang menyinggung ide-ide untuk membuat Requiem lebih menakutkan, dan sebagian konsep itu nyata hadir — termasuk desain musuh baru yang berperilaku sebagai stalker yang mengintai protagonis, Grace Ashcroft.

Meski ada penggunaan momen aksi — menurut Kumazawa berfungsi sebagai pemecah ketegangan agar bagian horor berikutnya terasa lebih mengejutkan — inti pengalaman tetap ingin membuat pemain merasakan ketakutan, bukan sekadar adu refleks. Hal ini menjadi landasan keputusan untuk memperkecil ambisi multiplayer demi menjaga atmosfer horor.

Monster, kejutan, dan nama-nama yang mungkin muncul

Informasi yang sudah dibagikan memperlihatkan adanya beberapa monster gaya stalker yang akan menambah ketegangan saat pemain mengendalikan Grace Ashcroft. Selain itu, kabar soal elemen aksi kecil menimbulkan spekulasi — seperti kemungkinan kemunculan tokoh populer (contohnya Leon Kennedy) untuk segmen aksi singkat — meski belum ada konfirmasi resmi tentang keterlibatan karakter tertentu.

Resident Evil Requiem lahir dari eksperimen besar: sebuah percobaan multiplayer dunia terbuka yang akhirnya dikompromikan demi menjaga identitas seri. Rencananya untuk rilis awal 2026 membuat antisipasi tinggi, terutama karena Capcom tampak berusaha menyeimbangkan keseruan gameplay modern dengan kebutuhan para penggemar akan survival horror yang mencekam. Dari kata-kata Masato Kumazawa, pemain bisa berharap pengalaman yang lebih menegangkan, dengan beberapa ide multiplayer yang disulap menjadi bahan untuk memperkaya suasana — bukan mengubah jiwa game itu sendiri.