Muzan Kibutsuji, Raja Iblis di Demon Slayer: Kisah, Kekuatan, dan Obsesi akan Keabadian

Pernah membayangkan seseorang yang hidup berabad-abad namun tetap dihantui ketakutan akan kematian? Itulah esensi dari Muzan Kibutsuji, antagonis utama Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba.

Muzan Kibutsuji, Raja Iblis di Demon Slayer: Kisah, Kekuatan, dan Obsesi akan Keabadian

Dari manusia lemah yang terus mencari cara bertahan hidup, ia berubah menjadi Raja Iblis, sosok kejam, licik, dan sumber penderitaan bagi umat manusia.

Asal-usul: Lahir dalam Penderitaan

Muzan Kibutsuji, Raja Iblis di Demon Slayer: Kisah, Kekuatan, dan Obsesi akan Keabadian

Muzan Kibutsuji, Raja Iblis di Demon Slayer: Kisah, Kekuatan, dan Obsesi akan Keabadian

Kisah Muzan bermula pada era Heian, lebih dari seribu tahun lalu. Sejak dalam kandungan, ia sudah menghadapi kondisi yang mengkhawatirkan: jantung yang sering berhenti dan tubuh yang rapuh. Saat lahir pun, dokter nyaris menganggapnya meninggal, sampai ia tiba-tiba menangis sebelum dikremasi. Sepanjang masa kecil dan remajanya, penyakit misterius terus melemahkannya. Para dokter pesimis ia bisa mencapai usia 20 tahun. Dalam keputusasaan, ia menerima perawatan eksperimental berbahan Blue Spider Lily, sebuah bunga langka yang kelak mengubah nasibnya dan dunia.

Transformasi Menjadi Iblis

Muzan Kibutsuji, Raja Iblis di Demon Slayer: Kisah, Kekuatan, dan Obsesi akan Keabadian

Obat eksperimental itu ternyata memberi Muzan kekuatan luar biasa: tubuh yang pulih, kekuatan, dan umur panjang tetapi dengan efek samping mengerikan. Ia menjadi haus darah manusia dan tak lagi tahan terhadap sinar matahari; paparan sinar matahari membakar tubuhnya hingga hancur. Ia membunuh dokter yang merawatnya sebelum mengetahui formula lengkap Blue Spider Lily, sehingga kehilangan kesempatan menyempurnakan penawar terhadap kelemahannya. Dari situ lahir Muzan sebagai iblis pertama, dan dari darahnya tercipta ratusan bahkan ribuan iblis lain.

Kekuatan dan Anatomi yang Tak Biasa

Sebagai progenitor semua iblis, kekuatan Muzan jauh melampaui makhluk biasa. Beberapa kemampuan utamanya:

  • Regenerasi ekstrem: Ia mampu meregenerasi bagian tubuh seperti kepala dalam hitungan detik dan pulih dari kerusakan yang tampak fatal.

Muzan Kibutsuji, Raja Iblis di Demon Slayer: Kisah, Kekuatan, dan Obsesi akan Keabadian

Muzan Kibutsuji, Raja Iblis di Demon Slayer: Kisah, Kekuatan, dan Obsesi akan Keabadian

  • Biokinesis / manipulasi tubuh: Muzan dapat mengubah bentuk fisiknya, menyamar sebagai pria, wanita, atau anak kecil lengkap dengan suara dan perilaku, membuatnya hampir tak terdeteksi.

Muzan Kibutsuji, Raja Iblis di Demon Slayer: Kisah, Kekuatan, dan Obsesi akan Keabadian

  • Anatomi unik: Tubuh Muzan memiliki organ tambahan, disebutkan memiliki tujuh jantung dan lima otak sehingga menyerangnya tidaklah sederhana organ-organ ini bisa berpindah posisi.

Muzan Kibutsuji, Raja Iblis di Demon Slayer: Kisah, Kekuatan, dan Obsesi akan Keabadian

  • Telepati dan kontrol: Ia bisa berkomunikasi dengan iblis hasil ciptaannya, melihat lewat mata mereka, bahkan membunuh mereka dari jarak jauh melalui kehendaknya.
  • Darah yang mempengaruhi DNA: Darah Muzan mematikan bagi sebagian orang; sebagian lainnya berubah menjadi iblis bila bertahan tapi kemudian terpaksa memangsa manusia untuk bertahan hidup.

Obsesi terhadap Blue Spider Lily dan Keabadian

Muzan Kibutsuji, Raja Iblis di Demon Slayer: Kisah, Kekuatan, dan Obsesi akan Keabadian

Tujuan utama Muzan setelah berubah menjadi iblis adalah menghapus kelemahan terbesarnya: sinar matahari. Blue Spider Lily dianggap kuncinya. Namun bunga itu langka mekar hanya 2–3 hari per tahun, dan hanya di siang hari sehingga pencariannya praktis mustahil. Untuk mengatasi hal ini, Muzan menciptakan banyak iblis dengan harapan salah satu akan menemukan bunga atau mengembangkan resistensi terhadap matahari. Ia juga menyusup ke dunia manusia, mencuri identitas orang kaya untuk mendanai penelitian dan eksplorasi. Ketika Nezuko Kamado menunjukkan kemampuan menahan sinar matahari, Muzan langsung mengincarnya karena menganggap tubuhnya kunci untuk menghilangkan kelemahan itu.

Bentuk-bentuk Mengerikan dan Strategi Bertahan

Muzan Kibutsuji, Raja Iblis di Demon Slayer: Kisah, Kekuatan, dan Obsesi akan Keabadian

Muzan mampu memanipulasi tubuhnya ke wujud-wujud menyeramkan: dari tentakel yang berujung mulut dan mata, hingga massa daging raksasa penuh mulut yang mengeluarkan gelombang listrik dan serangan energi. Di klimaks pertempuran, ia bahkan bertransformasi menjadi bayi iblis raksasa bentuk yang tampak memalukan namun sebenarnya merupakan strategi terakhir untuk melindungi inti tubuhnya.

Pertempuran Akhir dan Nasib Muzan

Muzan Kibutsuji, Raja Iblis di Demon Slayer: Kisah, Kekuatan, dan Obsesi akan Keabadian

Konfrontasi terakhir antara Muzan dan Demon Slayer Corps menjadi penentuan akhir dari era kegelapan. Tamayo dan Shinobu, melalui riset panjang, berhasil menciptakan racun khusus yang mempercepat penuaan Muzan: racun itu membuatnya menua puluhan tahun tiap menit disebutkan sekitar 50 tahun per menit dan selama konflik akhirnya membuatnya menua total hingga ~9.000 tahun, melemahkan kemampuan regenerasinya.

Muzan Kibutsuji, Raja Iblis di Demon Slayer: Kisah, Kekuatan, dan Obsesi akan Keabadian

Muzan Kibutsuji, Raja Iblis di Demon Slayer: Kisah, Kekuatan, dan Obsesi akan Keabadian

Dengan peluang itu, Tanjiro dan para Hashira melancarkan serangan termasuk teknik pernapasan yang diwariskan dari Yoriichi Tsugikuni dan menahan Muzan hingga fajar. Saat matahari terbit, tubuh Muzan terbakar menjadi abu. Sebelum musnah, Muzan berusaha memindahkan darah dan ingatannya ke Tanjiro sebagai upaya putus asa mempertahankan eksistensinya. Kematian Muzan juga menandai lenyapnya hampir semua iblis yang ia ciptakan, karena keterkaitan melalui darahnya.


Perjalanan Muzan dari manusia yang rapuh menjadi penguasa kegelapan adalah kisah tentang trauma, ketakutan akan kematian, dan obsesi akan keabadian yang berubah menjadi kebinasaan. Ia bukan sekadar musuh kuat yang harus dikalahkan, ia adalah cerminan ekstrem dari bagaimana rasa takut dan keputusasaan bisa melahirkan kebrutalan.

Bagi penggemar serial, versi anime Muzan kemungkinan besar mencapai akhir nasibnya dalam adaptasi film Infinity Castle Part 3, sebuah penantian yang disebutkan akan terjadi pada tahun 2029. Sementara itu, kisahnya tetap menjadi salah satu antagonis paling kompleks dan ikonik dalam dunia Demon Slayer.