OpenAI Kembangkan Browser Berbasis AI
OpenAI dilaporkan tengah mengembangkan browser web bertenaga AI yang dijadwalkan meluncur dalam beberapa minggu ke depan.

Laporan Reuters menyebutkan bahwa langkah tersebut bertujuan untuk memangkas peran Google dan meningkatkan akses langsung OpenAI ke data pengguna. Keinginan utama di balik pembuatan browser ini adalah untuk mengambil alih sebagian pendapatan iklan Google dengan menyajikan data pengguna secara langsung. Dengan memanfaatkan data tersebut, OpenAI dapat memperkaya proses pelatihan model AI-nya sekaligus membuka potensi pendapatan baru dari iklan tertarget.
Data pengguna Chrome saat ini dipakai Google untuk berbagai keperluan, termasuk riset perilaku dan penyajian iklan. Meskipun Chrome sendiri memiliki isu privasi, kehadiran lapisan AI berpotensi menambah risiko pengumpulan data yang semakin mendalam. Belum jelas apakah OpenAI akan menyertakan opsi pengaturan privasi yang memadai untuk membatasi seberapa banyak data yang dibagikan pengguna.
Secara pangsa pasar, tantangan yang dihadapi OpenAI sangat berat. Per Juni 2025, Chrome mendominasi browser global dengan pangsa 68,3%, diikuti Safari sebesar 16,25%. Mencuri perhatian pengguna dari Chrome memerlukan fitur yang benar-benar meyakinkan, sedangkan browser alternatif bertenaga AI seperti Comet besutan Perplexity AI telah lebih dulu hadir untuk sekelompok kecil pengguna.