Pemain Fortnite Dapat Ganti Rugi $72 Juta Dari FTC!
Setelah nunggu dua tahun, pemain Fortnite yang pernah dirugikan karena praktik premium ilegal dari Epic Games akhirnya mulai dapet ganti rugi, lewat FTC atau Federal Trading Commission di Amerika Serikat.
Kasus pembelian skin ilegal dan pelanggaran hak anak yang terjadi pada 2022 itu dimenangkan oleh FTC, dan akibatnya Epic Games harus merogoh kocek ratusan juta dollar sebagai denda. Ganti rugi yang diberikan pun nggak main-main, mencapai $72 juta, atau sekitar 1,14 triliun rupiah.
Menurut FTC, dalam seminggu ke depan, semua pemain Fortnite yang berhak dapat ganti rugi bakal dikabarin, dan jumlahnya sekitar $114. Meskipun harus nunggu lama, setidaknya para pemain ini tetap dapat ganti rugi.
Kasus mengejutkan ini muncul ketika Fortnite menerapkan praktik premium ilegal di Amerika pada 2022, dengan metode yang disebut “Dark Pattern” dan juga mengumpulkan data anak-anak di bawah 13 tahun.
Dark Pattern ini sering dipakai oleh game yang menerapkan monetisasi premium, dengan cara menempatkan tombol beli di tempat yang gampang banget diklik, dan cuma butuh sekali tekan untuk menyelesaikan pembelian.
Seharusnya, pembelian konten premium pakai uang asli harus lewat tombol verifikasi, supaya nggak ada kesalahan pembelian; beda dengan Dark Pattern, yang juga sempat dipakai oleh Diablo IV untuk pembelian premium battle pass beberapa waktu lalu.
Sayangnya, praktik predator kayak gini masih sering ditemui di game dengan sistem premium, dan pemain yang nggak punya perlindungan hukum yang kuat di negaranya cuma bisa pasrah dan nggak dapat ganti rugi seperti pemain di Amerika.