Update Darurat Windows: Microsoft Konfirmasi Bug yang Mengganggu Aplikasi Lokal dan Periferal

Microsoft mengeluarkan konfirmasi darurat setelah pembaruan keamanan wajib terbaru untuk Windows menimbulkan masalah serius pada jutaan perangkat. Pembaruan yang dikenal sebagai KB5066835 dilaporkan menyebabkan gangguan koneksi localhost, kegagalan instalasi, dan masalah pada lingkungan pemulihan Windows (WinRE) serta beberapa periferal.

Ringkasan singkat

Beberapa hari setelah Microsoft menghentikan pembaruan keamanan untuk versi Windows 10 yang memengaruhi ratusan juta pengguna, giliran Windows 11 yang menghadapi kerusakan. Pembaruan wajib terbaru disebut “bencana total” oleh beberapa pengguna dan outlet teknologi, dan Microsoft kini menyiapkan patch darurat untuk memperbaikinya.

Apa yang terjadi secara teknis

• Masalah localhost / HTTP.sys — Pembaruan dilaporkan menyebabkan regresi pada komponen kernel HTTP (HTTP.sys). Ketika browser atau aplikasi mencoba menggunakan HTTP/2 untuk terhubung ke layanan yang di-host di 127.0.0.1, HTTP.sys dapat salah menangani handshake/frame HTTP/2 dan mereset koneksi. Akibatnya, aplikasi yang di-host secara lokal (mis. IIS, aplikasi ASP.NET Core, atau layanan pengembangan lokal) gagal berkomunikasi melalui jaringan.
• Dampak pada IIS dan aplikasi lokal — Karena Windows memproses permintaan 127.0.0.1 melalui HTTP/2 di kernel sebelum meneruskannya ke IIS worker atau modul aplikasi, bug ini membuat berbagai aplikasi lokal berhenti merespons.
• Masalah WinRE (Windows Recovery Environment) — Pembaruan juga mengakibatkan mouse dan keyboard tidak berfungsi pada WinRE, sehingga pengguna tidak dapat menavigasi opsi pemulihan (mis. reset atau troubleshooting) jika mereka masuk ke lingkungan pemulihan.
• Periferal — Laporan menyebutkan kegagalan fungsi pada beberapa periferal, termasuk beberapa produk Logitech; dalam beberapa kasus mouse dan keyboard tidak berfungsi di WinRE.

Respon Microsoft dan patch darurat

Microsoft telah mengonfirmasi adanya masalah terkait localhost dan WinRE dan menyatakan sedang menyiapkan patch darurat untuk Windows 11 (build 24H2/25H2). Namun perusahaan memperingatkan bahwa hotfix ini mungkin membutuhkan lebih dari 48 jam untuk tersedia dan tampil pada PC yang terdampak. Sementara itu, Microsoft menyarankan pengguna terdampak untuk memeriksa pembaruan dan melakukan reboot meskipun tidak melihat pembaruan baru tercantum.

Catatan: beberapa laporan awal dari komunitas dan outlet teknologi menunjukkan hasil yang beragam ketika pengguna mencoba mengulang pemasangan patch atau memutakhirkan ke build lebih baru; pada instalasi bersih Windows 11 24H2 masalah ini tampak tidak muncul, yang menunjukkan konflik dengan konfigurasi sistem yang sudah ada pada perangkat tertentu.

Jangan coba-coba solusi berisiko dari internet

Banyak solusi sementara beredar yang melibatkan pengubahan file sistem. Outlet teknologi memperingatkan bahwa langkah-langkah tersebut berisiko tinggi — jika dilakukan keliru, bisa membuat Windows menjadi tidak stabil atau bahkan gagal booting. Oleh karena itu, jangan mengikuti tweak berisiko tinggi dari sumber tak terpercaya; lebih aman menunggu hotfix resmi atau mengikuti panduan resmi Microsoft.

Apa yang bisa dilakukan pengguna sekarang

1. Periksa pembaruan Windows secara berkala dan reboot jika diminta. Microsoft menyarankan langkah ini meskipun Anda belum melihat patch baru tercantum.
2. Hentikan pencarian solusi “asal” di forum jika Anda tidak yakin — beberapa perbaikan sementara memerlukan keahlian teknis dan membawa risiko.
3. Backup penting: selalu pastikan data penting dicadangkan (backup) sebelum menerapkan perbaikan non-resmi atau melakukan perubahan sistem besar.
4. Jika Anda mengandalkan layanan lokal (IIS, server pengembangan), pertimbangkan untuk menunda instalasi pembaruan sampai patch darurat tersedia bila memungkinkan pada lingkungan produksi kritis.

Sumber: windowslatest