Indonesia Game Rating System (IGRS): Aturan Baru Penilaian Game dari KOMDIGI untuk Lindungi Generasi Muda

KOMDIGI resmi meluncurkan Indonesia Game Rating System (IGRS) untuk memastikan game sesuai dengan usia pemain. Sistem ini terintegrasi dengan IARC, menilai transparansi gacha, konten sensitif, hingga larangan ketelanjangan dan penghinaan agama.

Indonesia Game Rating System (IGRS): Aturan Baru Penilaian Game dari KOMDIGI untuk Lindungi Generasi Muda

Kementerian Komunikasi dan Informatika—yang kini dikenal juga dengan singkatan KOMDIGI (Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia)—secara resmi meluncurkan IndonesiaGame Rating System (IGRS) dengan tujuan utama melindungi generasi muda. Intinya: memastikan anak-anak tidak mengakses permainan yang belum sesuai umur dan meminimalkan potensi dampak negatif pada kesehatan psikologis mereka.

Indonesia Game Rating System (IGRS): Aturan Baru Penilaian Game dari KOMDIGI untuk Lindungi Generasi Muda

Kelompok Usia yang terdiri dari kelompok usia 3 (tiga) tahun atau lebih, kelompok usia 7 (tujuh) tahun atau lebih, kelompok usia 13 (tiga belas) tahun atau lebih, kelompok usia 15 (lima belas) tahun atau lebih, kelompok usia 18 (delapan belas) tahun atau lebih dan kelompok semua usia.

Bagaimana rating diberikan?

  • IGRS akan terintegrasi dengan sistem rating internasional melalui kerjasama dengan IARC (International Age Rating Coalition) — organisasi yang juga dipakai banyak platform besar. Rating dari IARC akan disesuaikan (di-map) ke skema IGRS untuk setiap produk.
  • Untuk platform yang belum tergabung dengan IARC (mis. Steam), IGRS berencana berkolaborasi langsung dengan pemilik platform supaya sistem rating platform tersebut bisa diintegrasikan.
  • Publisher atau developer tetap dapat mendaftarkan game mereka langsung ke IGRS.
  • Penilaian awal IGRS tidak wajib memainkan seluruh game: tim penilai akan menilai berdasarkan video gameplay yang disediakan publisher/developer. Alasan: menjaga kerahasiaan isi game (mencegah bocor) dan efisiensi proses.
  • Setelah rilis, IGRS akan melakukan evaluasi ulang bila ada laporan atau temuan yang menunjukkan adanya ketidakcocokan rating.

Apakah layanan ini berbayar?

IGRS tidak berbayar — pendaftaran dan proses penilaiannya gratis menurut pernyataan tim.

Ketentuan khusus (beberapa contoh penting)

  • Konten LGBTQ+: IGRS mengikuti aturan pemerintah RI yang tidak mengatur orientasi seksual itu sendiri; fokus penilaian adalah pada tingkat eksplisititas hubungan romansa yang ditampilkan.
  • Simbol palu-arit (komunisme): akan dinilai berdasarkan konteks. Jika simbol muncul tetapi tidak terkait konteks sejarah atau Indonesia, penilaian akan menyesuaikan konteks tersebut.
  • Penghinaan simbol agama: konten yang sengaja menghina simbol agama dapat digolongkan sebagai RC (Refused Classification) — ditolak rilis — karena melanggar hukum dan peraturan di Indonesia.
  • Game gacha:
    • Game gacha tanpa transparansi probabilitas untuk tiap banner otomatis akan ditempatkan ke dalam rating 18+ dengan klasifikasi “Gambling Simulation”.
    • Game gacha yang mencantumkan persentase probabilitas akan dinilai berdasarkan konten lainnya dan mendapat rating sesuai.
  • Ketelanjangan: tidak ada toleransi. Definisi ketelanjangan mencakup bukan hanya pemaparan alat vital, tapi juga adegan yang jelas mengimplikasikan bahwa karakter tidak memakai sehelai pakaian pun.
  • Rating RC (Refused Classification): game yang dikategorikan RC tidak otomatis “mati”. Publisher/developer diperbolehkan untuk melakukan perubahan konten, mengajukan penilaian ulang, dan jika memenuhi standar IGRS, game bisa dirilis di Indonesia.

Apakah ada rating AO (Adult Only)?

IGRS tidak memiliki kategori AO (Adult Only). Semua konten yang melebihi batas 18+—mis. pornografi eksplisit, ketelanjangan yang jelas, atau mekanik judi yang memungkinkan cash-out uang nyata—akan dikategorikan RC dan ditolak rilis.

Ringkasan praktik bagi publisher / developer

  1. Daftarkan game ke IGRS (gratis).
  2. Siapkan video gameplay representatif untuk penilaian awal.
  3. Jika menggunakan mekanik gacha, sertakan persentase probabilitas banner untuk menghindari klasifikasi otomatis 18+ sebagai gambling simulation.
  4. Jika ditolak (RC), perbaiki konten yang bermasalah lalu ajukan penilaian ulang.

IGRS dirancang untuk memberi kerangka penilaian umur yang selaras dengan praktik internasional sekaligus menyesuaikan dengan ketentuan hukum dan nilai-nilai lokal di Indonesia. Bagi developer dan publisher, kunci agar lancar di pasar Indonesia adalah transparansi (terutama soal gacha) dan kesiapan menyesuaikan konten bila diperlukan.